.gif)
Kami sudah sah jadi sepasang suami istri yang sudah resmi, sah, dan bebas untuk lakukan hubungan seksual kapan pun dimanapun baik siang, malam, dikamar, didapur, dikamar mandi, ditengah-tengah rumah, sekalian masak, sekalian menonton TV, dasarnya kata pak penghulu barusan bilangnya bebas sebbasnya asal sesuai ketentuan agama yang kami anut
Cersex Mama – Tiba waktunya kami masuk malam pertama di dalam kamar pengantin cocoknya lebih kurang jam 23.30 di mana jadwal pesta pernikahan sudah selesai, beberapa tamu tidak ada yang tiba, dan beberapa orang di rumah nampaknya tinggal beragam orang yang selalu terlindungi menunggu perlengkapan hajatan, adapun cukup banyak sudah tertidur nyenyak karena pasti kecapean layani tamu untuk tamu yang tiba tidak henti silih ganti baik tamu dari pengantin pria, pengantin wanita, atau tamu dari orangtua kami.
Sehabis mengamankan rapat pintu kamar, suamiku menjelaskan 1/2 berbisik “Dik, ini malam pertama kami sebagai suami istri. Terka apa yang akan kami kerjakan pertama kalinya dikamar pengantin ini?” Dengar pertanyaan suamiku itu saya cuma menunduk malu sekalian menggeleng-gelengkan kepala kode menjawab tidak paham. Walau sebenarnya dalam hatiku cukup banyak sekali yang ingin kuungkapkan, tapi karena saya malu hingga cuma bisa termenung tanpa sanggup menjelaskan-kata.
Kadang-kadang kusaksikan muka suamiku yang tidak henti melihat mukaku sekalian tersenyum sampai pada akhirnya dianya menggunakan telunjuknya untuk menganggat daguku cukup tidak terus menunduk. Masih tetap dengan hati malu, aku juga tegakkan mukaku sampai melihat lempeng ke muka suamiku. Kusaksikan suamiku kembali tersenyum yang reflek kubalas senyum suamiku itu dengan senyum malu.
“Abang kan sekarang sudah jadi suami adik, tidak perlu malu seperti itu kembali donk! Kami sudah halal untuk berdua-duaan dikamar seperti ini, jangan takut disergap hansip alias pak RT kaya saat tunangan dahulu” gurau suamiku coba cairkan situasi. Saya cuma menggangguk sekalian sedikit ketawa tapi masih tetap menujukkan rasa malu.
Dan kami juga lansung berangkulan, di dalam pelukkan suamiku, saya merasa ada barang yang keras melekat di pahaku. kenyataannya tongkat itu adalah kerisnya sang suamiku yang sudah mulai menegang. aku juga melihat suamiku dan suamiku lansung mencium bibir ku dan ke-2 tangannya satu meraba-raba tahapan dada ku dan satunya sudah masuk ke CD ku.
Berasa sekali jika suamiku memengang miss V ku, dia secara halus mengosok-gosok klitorisku yang membuat saya tidak bisa mengatur gairah birahi yang mulai menghangat ini. Dan saya mengosok-gocok celana suami ku dan saya cium-cium leher suamiku dan sehabis itu sekalian tidak pisah keduanya kami berdua berjalan tahap demi tahap ke arah tempat tidur.
Sehabis sampai diranjang suamiku sepertinya sudah engak dapat tunggu kembali untuk jalankan pekerjaannya ini, dia lansung buka semua bajuku dan pakaiannya.
Dia lansung mengajarkanku bagaimana untuk sedot kerisnya yang demikian panjang dan besar..hehehe hingga-sampai mulutku yang kecil ini tidak muat untuk kerisnya.
Aku juga berusaha supaya sesuai harapan suamiku, saya jilat dan hirup pelan-pelan keris suamiku terkadang saya melihat gestur suamiku yang nikmati servisku yang pemula ini.
Sehabis lebih kurang 10 menit saya sedot suamiku minta untuk foreplay dengan posisi 69. Saya sendiri sang cukup malu karena belum barangku di jilat dengan orang lain, dengan muka yang malu saya mengikuti keinginan suamiku. Suamiku lansung menjilat-jilat miss V ku yang sudah mulai basah berlendir itu dan kami sama-sama sama-sama menyervis keduanya.
Narasi Seks Malam Pertama Sehabis foreplay nya usai suamiku membaringkanku dan buka lebar ke-2 kakiku, walau masih tetap malu dan sedikit deg degan karena saya ni masih tetap perawan, hingga aku juga secara halus katakan sama suamiku untuk perlahan-lahan saja, mahfum belum ML takut sakit .
Dan suamiku juga awalnya dengan perlahan-lahan dan dia coba untuk masukkan kerisnya ke miss v ku, dia mulai secara halus perlahan-lahan masukkan kepala kerisnya tapi karena sakit saya juga meredam badan suamiku untuk stop sesaat dan pelan-pelan masuk. Suamiku tahu jika saya kembali sakit hingga dianya juga secara lembut bermainnya. Pelan-pelan keris juga masuk ke miss v ku dan berasa sekali kalu ada tongkat yang keras muat dalam lobang miss v ku. dan hati itu susah untuk disebutkan “sakit campur sedap”.
Suami ku juga perlahan-lahan masuk keluar kerisnya dan semakin lama mungkin karena saya terangsang jadi engak gt berasa sakitnya malah ada satu hati yang sedap then aku juga menikmatinya, sehabis 20 menit begitu suamiku bergoyang-goyang di atas badanku, saya melihat jika suamiku sudah mulai kecapean hingga aku juga memerintah suamiku untuk mengajarku posisi yang lain agar saya yang menyervisnya. sang suamiku lansung mengambil keluar kerisnya, dan dikerisnya ada cukup banyak darah perawanku yang sudah saya jaga demikian lama.
Dan suamiku lansung baring diranjang dan memerintah saya untuk menaikinya “ya seperti kembali nunggang kuda” suamiku memerintah saya untuk bergoyang dan dianya tempatkan tangan ku di dada nya untuk jari-jariku bisa bermain sama puting nya. Simak juga: Bacaan Seks Dewasa Pelajaran Bercinta Oleh Tante
Dan suamiku ke-2 tangannya sekalian meraba-raba dada ku yang semakin montok.
Sehabis saya goyang-goyang lumayan lama, suamiku mintaku untuk berdiri dan merungkuk di tempat tidur, dan suamiku bangun dan berlutut dibelakangku. dia bawa pinggulku dan menyerang dari belakang. dibenak ku suamiku ini kuat ya sudah ingin sejam kami terkait tetapi suamiku masih tetap berkesan bugar saja.
Dan suamiku dorong-dorong saya dari belakang, semakin didorong berasa kecepatan dorongannya terus cepat, cepat, cepat, dan semakin cepat, setelah itu suamiku lansung mengambil keluar kerisnya dan lansung putar tubuhku untuk tiduran dan menyemprotkan maninya di mukaku. Maninya yang menetes dari muka ku berasa panas dan sedikit ada berbau.
Sehabis semua mani nya crot didepanku, saya sedot kembali keris suamiku terlihat sekali jika suamiku sangat terasa nikmat. Demikian dahulu d narasi pengalaman pertama ku bersama suami tersayangku.
