Cerita Sex Bercinta Dengan Tante Yang Sangat Menggoda Dan Menawan

Posted on 687 views
cersex ibu hamil cersex bocil cersex ibu mertua kumpulan cersex cersex tetangga cersex abg cersex nenek

Waktu itu saya barusan pulang kuliah,langsung kumasuk ke kamar. Saat baru sampai di muka pintu kamar, samar-samar kudengar tante sedang berbicara dengan temannya di telepon. Saya orangnya bisa dibuktikan sukai usil, kucoba menguping dari kembali pintu yang bisa dibuktikan sedikit terbuka.

Cersex MamaKudengar tante ingin melangsungkan acara pesta sex di dalam rumah ini di hari Sabtu. Saya senang sekali dengarnya. Untuk pastikan berita itu,langsung saya masuk ke dalam kamar tante. Sehabis usai telepon, tante terkejut melihatku sudah masuk ke dalam kamarnya.

“Lho Son, Kalian sudah pulang ternyata. Kalian ada perlu ama Tante, ya..?” ucapnya.
Aku segera saja to the poin, “Tante, Sony ingin tanya.., bisa khan..?” kataku.
“Bisa saja sepupuku sayang, Kalian ingin tanya apa..?” lanjutnya sekalian menyubit pipiku.
“Tetapi awalnya Sony meminta maaf Tante, masalahnya Sony barusan tidak menyengaja nguping perbincangan Tante di telepon.”

“Aduhh.. Kalian nakal ya Son, awas nantinya Saya bilangin ama Mami Kalian lho. Tetapi.. Oke deh tidak apapun. Terus apa yang ingin Kalian tanya, mari katakan..!” ucapnya cukup kesal.
“Sony barusan dengar Tante ama teman Tante ingin ngadain acara pesta sex di sini, betul itu Tante..?” kataku perlahan.
“Aduhh.. kotor ach Kamu. Masak Tante ingin ngadain acara pesta sex di sini, itu tidak betul Son.”
“Tetapi barusan Sony dengar sendiri Tante berbicara ama teman Tante, please dong Tante, jangan bohongin Sony. Nantinya Sony bilangin ama Om jika Tante ingin ngadain acara pesta di sini.” kataku cukup memberikan ancaman.

“Apaa..! Aduhh.., Son, please jangan katakan ama Om Kamu. Iya deh Tante ngaku.” ucapnya cukup meminta.
“Nach, khan kedapatan Tante bohongin Sony.” kataku berbahagia.
“Terus Kalian ingin apa jika Tante ngadain acara pesta..?” ucapnya ingin tahu.
“Begini Tante, anuu.., anuu.., Sony.., ingin.. anuu..”
“Anu apa sich Son..? Bicara dong terang-terangan..!” ucapnya tambah ingin tahu.
“Bisa tidak, Sony ikut-ikutan pestanya Tante..?”
Aduh tante melotot kembali sekalian menjelaskan, “Sudah, ah, Kalian ini seperti orang tidak kurang pekerjaan saja.”
Terus kurayu kembali, “Yaa.. Tante.. ya.. please..!”
“Tetapi ini khan untuk orang dewasa kembali, Kalian ngaco deh. Lagian khan Kalian masih tetap kecil.” ucapnya cukup kecewa.
“Tetapi Tante, Sony khan sudah besar, masak tidak bisa turut. Jika tidak yakin, Tante bisa saksikan punyai Sony..!”
Lantas kulepaskan celana dan CD-ku. Lantas berkesanlah tangkai kemaluanku yang cukup besar, kurang lebih panjangnya 17 cm berdiameter 10 cm.

Tante terkejut sekali melihat tingkahku lantas, “Wowww.., Sony sayang.., punyai Kalian besar dan panjang sekali. Punyai Kalian lebih besar dibanding Om Kamu. Hhhmm.., bisa tidak Tante pegang kepala yang lebih besar itu Sayang..?” ucapnya dengan genit.
“Tante bisa ngobok-ngobok kontolku, tetapi Tante wajib ngijinin Sony turut acara pesta kelak..!” kataku cukup memberikan ancaman.
“Ya deh, Sony nantinya bisa turut. Tetapi Tante ingin tanya ama kamu, Sony sudah sebelumnya sempat ngeseks belom..?” tanyanya.

Lantas kukatakan saja jika saya belum meperbuat sex dengan cewek, tetapi jika raba sana, raba sini, cium sana, cium sini sich saya sebelumnya sempat meperbuatnya.
“Ingin tidak Tante ajarin..?” ucapnya dengan genit.
Saya cuma termenung. Lantas mendadak tante menempatkan tangannya di pahaku. Saya demikian kaget.
“Mengapa Kalian kaget..? Tante cuma menggenggam paha Kalian saja kok..!”
Selanjutnya tante ambil tanganku, lantas dianya mulai menciumi tanganku. Saya rasakan barangku mulai bangun.

Tanteku mulai menciumi leherku, selanjutnya bibirku dilumat . Dianya masukan lidahnya ke mulutku, tanpa kusadari saya mengulum lidahnya. Napasnya mulai tidak teratur kudengar. Sementara kami asyik berciuman, tangannya mulai meraba-raba tangkai kemaluanku. Dianya meremas-remas perlahan. Aku juga menjadi mulai berani. Kumasuki tanganku ke pakaiannya untuk meraba-raba payudaranya. Kumasukkan tanganku ke bra-nya, terus kuremas-remas.
“Aaahh..” dianya mulai mendesah.

Sesaat saya diminta duduk di pinggir tempat tidur, sedangkan tante melepas pakaiannya step-by-step. Mataku tidak berkedip-kedip sedetik juga. Saya tidak ingin melepas panorama yang cantik itu dari mataku. Terlihat bra-nya yang warna hitam terbuka, menjadi payudaranya yang putih dengan putingnya yang merah kecoklat-coklatan kabur berkesan. CD-nya kenyataannya warna hitam terbuka berenda. Kusaksikan belahan vaginanya yang tidak ada bulu-bulunya tersebut.

Lantas dianya melepas bra-nya, payudaranya yang cukup besar itu seperti loncat keluar dan memulai berayun-ayun, membuatku tambah tegang saja. Selanjutnya dianya melepas CD-nya. Terlihat vaginanya demikian hebat, cukup kecoklat-coklatan berwarna. Lantas tante jalan mendekatiku yang duduk di pinggir tempat tidur.
“Tante membuka pakaian Kalian yaa.., Son..?” ucapnya genit.

Saya cuma menggangguk. Sehabis saya telanjang keseluruhan, tante langsung jongkok di depanku dan menyuruhku buka kaki lebar-lebar. Tangkai kejantananku yang sudah tegang itu pas di muka mukanya. Lantas dianya mulai menjilat-jilati kakiku dimulai dari jempol kakiku dan yang lain. Dianya naik ke betisku yang dengan bulu lebat, sama persis rimba di Kalimantan.

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Bergambar Ketika Rumah Kosong

Selanjutnya dianya naik kembali ke pahaku, dielusnya dan dijilatinya, sehabis itu dianya beralih ke sela anusku yang di cium dan dijilatinya. Disamping itu, kenyataannya dianya masukkan jemari tengahnya ke sela anusku. Ohh.., enaknya. Lantas dianya mulai mengelus-elus tangkai kejantananku dan tangan satunya memijat-mijat my twins egg-ku.
“Aaahh..!” saya mengeluh kepuasan.

Selanjutnya dianya masukkan tangkai kejantananku ke mulutnya, dianya hirup penisku, terus diemut-emutnya senjata kejantananku. Dianya gerakkan kepalanya turun-naik dengan tangkai kejantananku masih tetap dalam mulutnya. Berasa penis saya sentuh kerongkongannya dan masih tetap terus dianya pencet. Masih tetap dianya pencet terus sampai bibirnya sentuh tubuhku.

Semua tangkai penisku ditelan oleh tanteku, lidahnya menjilat tahapan bawah penisku dan bibirnya dibesar-kecilkan, sesuatu rasa yang tidak sebelumnya sempat kubayangkan. Penisku selanjutnya dikeluar-masukkan, tetapi masih tetap masuk semuanya ke kerongkongannya.
Sehabis beragam lama disedot dan dikeluar-masukkan, berasa tangkai penisku sudah ingin keluarkan cairan.

Sekalian memerah biji kemaluanku dan tangan yang satu kembali ditempatkannya ke sela bokongku, kubilang sama tante, “Tante.., Saya ingin keluar, ohh..!”
Ia mengeluarkan penisku dan katakan, “Go on come in My mouth. I want to taste and drink your cum, Sony. Hhhmm..”
Penisku ditempatkan kembali, dan saat ini dianya masukkan lebih dalam dan disedot lebih keras kembali. Sehabis beragam kali masuk keluar, kukeluarkan spermaku dalam mulut tante, dan secara langsung ke kerongkongannya. Berasa tengorokannya menjadi kecil dan jemari di sela bokongku lebih didesak ke sampai semua masuk. Saya sangat rasakan nikmat yang sulit disebutkan.

Pelan-pelan dianya keluarkan tangkai penisku sekalian menjelaskan, “Punyai Kalian sedap Son.., Tante sukai,” ucapnya, “Saat ini gantian Kalian yaahh..!” pintanya.
Selanjutnya dianya tiduran pada tempat tidur dan kakinya dikangkanginya lebar-lebar. Tante menyuruhku menjilat vaginanya yang terlihat sudah basah. Baru pertama kalinya itu kusaksikan vagina dengan langsung. Dengan cukup ragu, kupegang bibir vaginanya.
“Jangan malu..!” ucapnya.
Kugosok-gosok tanganku di bibir kemaluannya tersebut. Mmmhh.., dianya mulai mengeluh. Semakin lama klitorisnya mulai mengeras dan menebal.
“Kamu jilat donk..!” pintanya.
Selanjutnya saya merunduk dan memulai menjilat-jilati lubang senggamanya yang sudah merah tersebut.
“Mmmhh.., sedap ..” aku pikir.

Saya terus semangat menjilat-jilati vagina tanteku sendiri. Sedang asyik-asyiknya saya menjilat-jilati lubang senggama, mendadak tubuh tanteku melafalkanng.
Desahannya terus keras, “Aaahh.., aahh..!”

Lantas muncratlah air maninya dari sela senggamanya cukup banyak sekali. Langsung kutelan habis cairan tersebut. Mmmhh.., sedap rasanya.
Selanjutnya dianya katakan, “Ohh.., God.. benar-benar hebat Kalian Son.. lemas Tante.. tidak kuat kembali deh untuk berdiri.., ohh..!”

Lantas dengan perlahan-lahan kutarik ke-2 kakinya ke pinggir tempat tidur, kubuka pahanya lebar-lebar dan kujatuhkan kakinya ke lantai. Vaginanya saat ini sudah terbuka cukup lebar. Kelihatannya dianya masih tetap terpikir-bayang atas peristiwa barusan dan belum sadar pada sesuatu yang kuperbuat saat ini kepadanya. Demikian tante sadar, tangkai kejantananku sudah melekat di bibir kemaluannya.
“Tante, Sony sudah tidak tahan nich..!” kataku meminta.
Ia menggangguk lemas, lantas, “Ohh..!” dianya cuma bisa menjerit ketahan.

Lantas seterusnya saya tidak paham bagaimana panduan masukkan penis ke lubang senggamanya. Celahnya cukup kecil dan rapat. Mendadak kurasakan tangan tante menggenggam tangkai kejantananku dan mengajarkan senjataku ke lubang kepuasannya.
“Pencet di sini Son..! Perlahan-lahan yaa.., punyai Kalian besar buanget sich..!” ucapnya sekalian tersenyum.

Lantas dengan perlahan-lahan dianya menolongku masukkan penisku ke sela kemaluannya. Belum sampai 1/2 tahapan yang masuk, dianya sudah menjerit kesakitan.
“Aaa.., sakit.. oohh.., perlahan-lahan Son, aduhh..!” tangan kirinya masih tetap memegang tangkai kemaluanku, meredam pergerakan masuknya agar tidak begitu keras.

Sementara tangan kanannya meremas-remas rambutku. Saya rasakan tangkai kejantananku diurut-urut dalam lubang kepuasannya. Saya berusaha untuk masukkan lebih dalam kembali, tetapi tangan tante membuat penisku sulit untuk masukkan lebih dalam .
Saya hebat tangannya dari penisku, lantas kupegang erat-erat pinggulnya. Selanjutnya kudorong tangkai kejantananku masuk sedikit kembali.
“Aduhh.., sakitt.., ohh.. sshh.. aacchh..” kembali tante mengeluh dan meronta.

Saya rasakan kepuasan yang hebat, tidak sabar kembali kupegang erat-erat pinggulnya agar dianya stop meronta, lantas kudorong sekerasnya tangkai kemaluanku ke kembali. Kembali tante menjerit dan meronta dengan buasnya.
Saya stop sesaat, menunggu dianya tenang dahulu lantas, “Lho kok stop, mari goyang kembali dong Son..,” dianya sudah bisa tersenyum sekarang ini.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Kecewanya CLBK

Lantas saya menggoyang tangkai kejantananku masuk keluar dalam lubang kepuasannya. Tante terus menuntunku dengan gerakkan pinggulnya selaras dengan goyanganku.
Lama kami bersi kokoh pada posisi seperti tersebut. Kusaksikan dianya cuma mendesis, sekalian pejamkan mata. Mendadak kurasakan bibir kemaluannya menjepit tangkai kejantananku dengan kuat, badan tante mulai menggeliat, napasnya mulai tidak karuan dan tangannya meremas-remas payudaranya sendiri.
“Ohh.., ohh.., Tante sudah mo keluar nich.., sshh.. aahh..” goyangan pinggulnya saat ini sudah tidak teratur, “Kamu masih tetap lama tidak, Son..? Kami keluarin bersama-sama saja yok.. aahh..!”
Tidak menjawab, saya terus percepat goyanganku.

“Aaahh.., Tante keluar Son..! Ohh ennaakk..!” dianya mengelinjang dengan luar biasa, kurasakan cairan hangat keluar membasahi pahaku.
Saya terus semangat memacu. Saya merasa jika saya pasti akan keluar sebentar lagi.
Dan pada akhirnya, “Ahh.., sshh.. ohh..!” kusemprotkan cairanku ke lubang kewanitaannya.
Lantas kucabut tangkai kejantananku dan terduduk di lantai.
“Kamu luar biasa..! Sudah lama Tante tidak sebelumnya sempat klimaks.., oohh..!” ucapnya riang.
“Ohh.., Sony cape.., Tante!” kataku sekalian tersenyum kecapekan.

Kami selang beberapa saat tertidur dalam posisi kaki tante melingkar di pinggangku sekalian merengkuh dan berciuman. Saya sudah tak ingat jam berapakah kami tertidur. Yang kutahu, ada yang bersihkan penisku dengan lap basah tetapi hangat. Kenyataannya tante yang bersihkan tangkai kejantananku dan dianya sudah berkesan bersih kembali. Sehabis usai bersihkan penisku, dianya secara langsung menjilat-jilatinya kembali. Dengan masih tetap semangat, tangkai kejantananku disedot dan ditempatkan ke mulutnya. Ini berasa lebih dalam serta lebih sedap, mungkin posisi mulut lebih pas dibanding waktu saya berdiri.

Secara cepat tangkai keperkasaanku jadi keras kembali dan dianya katakan, “Son, saat ini Kalian kerjain Tante dari belakang ya..!”
Ia selanjutnya membelakangiku, bokong dan vaginanya berkesan mengembang dan basah, tetapi beberapa bekas spermaku sudah tidak ada. Saat sebelum kumasukkan tangkai kejantananku, kujilat dahulu bibir vaginanya dan sela bokongnya.

Tercium wewangian sabun di ke-2 celahnya dan benar-benar bersih. Cairan dari lubang senggamanya mulai membasahi bibir kemaluannya, ditambahkan ludahku. Di ujung kemaluanku berkesan cairan menetes dari sela kepala kejantananku. Kuarahkan tangkai kemaluanku ke sela vaginanya dan menekan ke dengan perlahan-lahan sekalian rasakan gesekan daging kami berdua. Suara becek kedengar dari tangkai kejantananku dan vaginanya, dan cukup lama saya memompanya dengan posisi ini.

Tante selanjutnya berdiri dan bertumpu ke dinding di atas tempat tidur sekalian buka pahanya lebar-lebar. Satu diantara kakinya dibawa ke atas. Dari bawah, kemaluannya berkesan benar-benar merah dan basah.
“Mari masukkan kembali saat ini, Son..!” pintanya tidak sabar.
Saya dengan berbahagia hati berdiri dan masukkan tangkai kejantananku ke lubang senggamanya. Dengan posisi ini, kumasuk-keluarkan tangkai kejantananku. Setiap saya menggerakkan tangkai penisku ke lubang senggamanya, tubuh tante mengenai dinding.

Sekalian merengkuhku dan sekalian berciuman, dianya katakan, “Son, Tante mo keluar nich..!”
Selanjutnya kurasakan sela senggamanya diperkecil dan memijat tangkai keperkasaanku dan bersama kami keluar dan orgasme. Saya masih tetap dapat keluar, mesikipun barusan sudah keluar 2x. Dan yang ini hari sama nikmatnya.

Kami terus tiduran di atas kasur sekalian berangkulan. Kepala tante di dadaku dan tangannya mainkan penisku yang masih tetap basah oleh sperma dan cairan vaginanya. Dengan nakal tante menyimpan jari-jarinya ke mukaku dan menyeka ke semua mukaku. Wewangian sperma dan vaginanya melekat di mukaku. Dianya ketawa waktu saya berpura-pura ingin muntah.

Untuk membalas, kuraba-raba vaginanya yang masih tetap cukup banyak tersisa spermaku dan semua telapak tanganku basah oleh sperma dan cairan ia. Perlahan-lahan kutaruh di mukanya, dan mukanya kuolesi dengan cairan tersebut. Dianya tidak mengeluhkan tetapi malah jari-jariku dijilat satu-satu.

Sehabis jemari dan tanganku bersih, dianya mulai menjilat-jilati mukaku, semua sisa sperma dan cairannya dibikin bersih lidahnya.

Usai dengan kerjanya, dianya katakan, “Son, saat ini gantian Kalian yaahh..!”
Wow, tidak diduga saya wajib menjilat spermaku sendiri. Karena tidak punyai pilihan, saya mulai menjilat-jilati cairan di mukanya, diawali dari bibirnya sekalian kukulum keras-keras. Napas tante berasa naik kembali dan tangannya mulai mainkan tangkai kejantananku. Tidak diduga jika saya dapat bersihkan mukanya dan menjilat spermaku sendiri.

Tanganku ditujukan ke lubang senggamanya dan digosok-gosokkan ke klit-nya. Kami sama-sama menggenggam kurang lebih 30 menit. Terus kami berdua mandi untuk bersihkan tubuh kami.